banner 728x250
Lainya  

JEMBATAN SUMBERAME: DUGAAN ASAL-ASAL TERNyata SESUAI SPEK DINAS, TAPI KELUHAN WAKTU DAN BEBAN MUATAN MUNCUL

Jembatan Sumberame yang sempat jadi sorotan karena dugaan pekerjaan asal-asal oleh wartawan organisasi pers (opnum) dan LSM, ternyata telah dibangun sesuai spesifikasi yang ditetapkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Binamarga Gresik. Meskipun demikian, masalah baru muncul seputar batasan waktu pengerjaan, beban muatan yang sudah diterima sebelum pekerjaan selesai, dan pelanggaran aturan yang seharusnya proyek ditutup total sampai seratus persen selesai.

Kasus jembatan ini mulai mengemuka setelah beberapa opnum dan LSM mengunggah konten yang mencurigai pekerjaan tidak sesuai standar. Namun, fakta menunjukkan bahwa selama pemasangan, pekerjaan selalu didampingi oleh pengawas PU dan pengawas konsultan.

“Kerjaan ini sudah sesuai spesifikasi mas ini. Memang tidak menggunakan lantai kerja (LC), cuma menggunakan sertu dan trucuk bambu sebagai penguat di bawah jembatan,” jelas Andre, selaku pengawas konsultan.

Pemenang tender, Hasan, mengungkapkan bahwa dia sudah mengklarifikasi kepada opnum dan LSM terkait dugaan tersebut. “Benar ada penurunan pada jembatan, tapi kerjaan belum selesai. Alat kren dan exsa masih ada di lokasi untuk pembenahan, tapi mereka tetap menayangkan berita yang tidak lengkap,” katanya dengan nada kesal.

Masalah yang lebih mendesak muncul dari seorang pengawas yang merasa bimbang. “Saya bingung dengan keadaan ini. Di satu sisi harus kerja baik dan bagus, tapi di sisi lain waktu kita dibatasi. Sebenarnya butuh waktu yang lebih lama, tapi kita hanya diberi 3-6 hari untuk memasang jembatan,” ujar pengawas tersebut yang tidak mau disebutkan namanya.

Yang lebih mengkhawatirkan, aturan yang seharusnya proyek ditutup total sampai seratus persen selesai tidak terlaksana. Sebelum pekerjaan pengecoran selesai, jembatan sudah dilalui mobil pabrik dengan muatan sekitar 60 ton. “Ini jelas melanggar aturan – jembatan seharusnya tidak boleh dilewati sama sekali sampai semua pekerjaan selesai sempurna. Jika nanti ada kemiringan atau kerusakan, siapa yang mau tanggung jawab? Kami mohok ketegasan dari Dinas PU – kalo perlu Bupati langsung datang ke lokasi untuk memastikan keamanan,” tegasnya.

 Red/tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *